Selasa, 05 November 2019

Kisah Inspiratif dari Seorang Pengusaha "Toko Pancing dan Burung Angga"

KISAH INSPIRATIF DARI SEORANG PENGUSAHA 
"TOKO PANCING DAN BURUNG ANGGA"
(MATA KULIAH ETIKA PROFESI)

Beberapa minggu yang lalu saya tengah mengobrol bersama dengan seorang pengusaha toko pancing bernama Bapak Kasdani berusia 47 tahun dengan panggilan akrabnya yaitu, Bapak Dani. Biasanya orang-orang sekitar memanggilnya dengan sebutan pak Dani. Beliau memiliki Istri bernama ibu Ati berusia 46 tahun biasanya orang sekitarnya memanggilnya dengan sebutan ibu Ati. Mereka memiliki putra semata wayangnya bernama Angga Prasetio Dani berusia 21 tahun. Keluarganya merupakan keluarga yang cukup terkenal karena siapa yang tidak tahu dengan Toko Pancing nya tersebut, selain murah juga pegawai dan seluruh penjaga toko yang ikut serta dalam melayani konsumen juga dikenal ramah.
            Bapak Dani ini sudah mendirikan tokonya sejak tahun 2013 hingga kini masih terus berdiri bahkan terus berkembang dengan pesat nama toko ini adalah “Toko Pancing dan Burung Angga” yang berlokasi di Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas. Dimana toko pancing yang dimiliki saat ini adalah milik pribadi dan tidak ada kerja sama dengan pihak keluarganya sehingga toko ini didirikan benar-benar hasil dari jeripayah bapak Dani sendiri bersama istrinya yang turut mendampingi dari awal berdiri hingga saat ini dan selalu membantu dalam hal apapun terutama saat mengalami kesulitan. Dalam mendirikan suatu bisnis kecil-kecilan menurutnya jatuh bangun itu sudah biasa dalam mendirikan bisnis itu sudah jadi pengalaman dan pelajaran baginya hingga dapat mengembangkan bisnisnya hingga kini. Toko pancing ini memiliki 4 karyawan yang terdiri dari sekeluarga yaitu, bapak Dani sendiri beserta Istri dan anaknya, juga satu orang saudara laki-laki.
            Modal awal saat bapak Dani mendirikan toko pancing ini hanya bermodal burung cucak rowo yang dibekali oleh kedua orangtuanya dan dengan tambahan biaya lainnya yang ia cari sendiri kira-kira sebesar Rp.125.000.000 dan hingga kini keuntungan yang didapat perbulannya adalah Rp.35.000.000 sampai dengan Rp.40.000.000. Adapun beberapa item yang dijual ditokonya sangat beraneka ragam mulai dari kroto, pakan burung, alat pancing, makanan kucing, bahkan berbagai jenis burung kerap ia jual mulai dari burung perkutut, love bird, dan lain sebagainya. Toko pancing ini bisa dibilang sangat lengkap karena menjual segala pernak Pernik yang berhubungan dengan ungags hampir semuanya ia jual sehingga banyak sekali peminatnya karena begitu lengkap yang mereka jual. Toko pancing ini hampir tidak liburnya mereka buka setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 19.00 WIB terkecuali hari Jumat mereka hanya buka mulai dari jam 13.00 WIB sampai dengan jam 19.00 WIB. Istirahatnya tergolong sedikit tetapi bagi pak Dani ini adalah pekerjaan yang menyenangkan sehingga mereka menjalankan usahanya dengan sangat santai dan tanpa beban tidak seperti pekerja kantoran pada umumnya.
            Dalam sehari yang berkunjung bisa sampai dengan kurang lebih 100 orang belum lagi jika hari libur khususnya sabtu dan minggu biasanya bisa jauh lebih banyak dari hari-hari biasanya. Pak Dani ini mendirikan tokonya selain karena hobi juga awalnya ingin mencoba untuk mendirikan bisnis sejak awal muda dulu ujarnya, selain itu memang pak Dani ini sejak dulu pikirannya sudah ter mindset untuk bisnis, bisnis dan bisnis bahkan pak Dani ini bukan dari latar belakang seseorang yang berpendidikan melainkan dahulu ia hanya memikirkan uang dan bisnis sehingga pak Dani ini tidak melanjutkan kuliah. Dalam mendirikan toko pancing pak Dani tidak pernah memberikan diskon kepada para pelanggannya karena harga yang tertera untuk setiap item ditoko tersebut sudah sangat murah dibandingkan dengan toko pancing di sekitarnya sehingga pak Dani ini tidak pernah membeda-bedakan antara langganan dengan yang biasa menurutnya harga yang akan diberikan akan sama nominalnya.
            Toko pancing yang didirikan oleh Pak Dani ini item-item yang ia jual atas kerjasama dengan supplier biasanya pak Dani ini memasok item-item yang ia butuhkan sebanyak sebulan sekali. Kebetulan saat saya berada dilokasi saya melihat sendiri supplier nya datang ke toko tersebut sehingga saya memerhatikan betul bagaimana prosesnya dari awal hingga akhir. Biasanya setiap supplier ini menyuplai barang toko pancing dan burung angga ini bisa menghabiskan sekitar kurang lebih Rp.20.000.000 sampai dengan Rp.25.000.000 bisanya naik turunnya tergantung fluktuasi permintaan. Ketika barang sampai biasanya pensuplai memberikan daftar list item yang dipesan mulai dari nama barang, kuantitas, harga, dan lain sebagainya. Kemudian oleh anaknya diperiksa satu persatu, jadi setiap pensuplai tersebut menurunkan barang dari mobil box tersebut misalnya barang A maka anak dari pak Dani ini akan menceklis barang yang sudah diturunkan untuk memudahkan dalam melakukan pengecekkan barang. Sehingga jika ada kekurangan item yang dipesan supplier tersebut biasanya akan kembali lagi dengan membawa barang yang belum dibawa sebelumnya. Setelah seluruh barang dianggap sudah lengkap baru pihak keduanya melakukan transaksi sesuai dengan yang tengah disepakati sebelumnya.
            Setelah lama bercengkrama dengan pak Dani. Pak Dani tentu memberikan saya motivasi untuk mendirikan sebuah bisnis. Entah apa yang terjadi saat itu kami berbicara layaknya air yang mengalir sehingga nyambung dengan begitu saja. Saat itu pak Dani pernah bercerita mengenai pengalaman hidupnya yang membuat saya terkejut tentunya beliau bisa sukses hingga sekarang padahal beliau pendidikannya tidak terlalu tinggi. Pak Dani ini lahir dari keluarga yang sederhana kemudian waktu SMP pak Dani ini pernah ditawari untuk meneruskan pendidikannya atau tidak oleh kedua orang tuanya. Dan saat itu pak Dani lebih memilih menjadi pengembala kerbau karena pada zamannya seseorang yang menyewa kerbau untuk keperluan tertentu biaya sewa yang didapat cukup mahal saat itu dan uang yang diterima cukup banyak sehingga pak Dani tergiur dan tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
            Semakin lama jiwa bisnis yang dimiliki oleh pak Dani ini terasah dan semakin terlihat karena keinginan yang begitu kuat akhirnya pak Dani memberanikan diri untuk mendirikan bisnis sebelumnya pak Dani juga sempat diberikan bekal berupa burung cucak rowo yang awalnya jumlahnya sedikit kemudian kian lama semakin banyak. Karena pak Dani merasa bosan akhirnya pak Dani menjual burung cucak rowo yang ia miliki dan mendirikan toko pancing dengan modal apa adanya dan hanya dengan modal tekad dan nekat tentunya namun, semuanya berujung manis ketika semua itu dilewati dengan penuh ketekunan dan tentunya focus dan tidak pantang menyerah. Kini pak Dani memiliki penghasilan bersih kurang lebih seminggu saja bisa mendapatkan keuntungan bersih kurang lebih Rp.10.000.000. Dan menurut saya ini merupakan bisnis yang sangat sukses karena gajinya bisa mengalahkan gaji orang yang kerja di perkantoran.
            Dari kisah ini pak Dani berpesan kepada saya bahwasanya saya harus menciptakan lapangan pekerjaan dan mendirikan bisnis karena menurutnya, semakin kesini persaingan semakin ketat dan tidak akan ada habisnya dan tentunya semakin kesini semua tengah menggunakan mesin. Pak Dani juga bilang pendidikan sangat penting karena ia sangat menyesal saat dahulu ia tidak melanjutkan sekolahnya dengan baik. Pak Dani bilang saya harus lebih baik darinya dan saya perlu menunjukkan itu semua ketika saya kerja nanti. Saya sangat termotivasi dan membuka pikiran saya bahwasanya semua orang bisa suskses pada intinya tanpa melihat latar belakang seseorang itu seperti apa dan tentunya kita tidak boleh menghakimi siapapun dan rasis terhadap orang-orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi tentunya. Karena bisa jadi orang yang kita pikir jauh lebih buruk dari kita siapa yang akan tahu berapa tahun kemudian siapa yang akan melangkah lebih jauh dan lebih sukses kedepannya. Maka dari hasil wawancara ini sekaligus kisah motivasi yang saya dapat ambil kesimpulannya yaitu jangan pernah meremehkan pendidikan hanya karena tengah mengenal uang, dan jangan juga mengucilkan orang yang tidak berpendidikan karena kita tidak akan pernah tahu jalan hidup seseorang kedepannya akan seperti apa. Dan teakhir pesan dari saya jangan pernah berhenti untuk terus yakin dan percaya kepada diri kita sendiri. Berikut ini merupakan beberapa dokumentasi dari toko pancing dan burung angga.

Gambar 1.1 Pemilik Toko

Gambar 1.2 Pegawai Toko

Gambar 1.3 Tampak Depan Toko Pancing dan Burung Angga

Gambar 1.4 Alat-Alat Pancing 

Gambar 1.4 Alat-Alat Pancing (Lanjutan)

Gambar 1.4 Alat-Alat Pancing (Lanjutan)

Gambar 1.5 Kondisi Dalam Toko Pancing dan Burung Angga

Gambar 1.6 Kandang Burung dan Burung yang Dijual

Gambar 1.6 Kandang Burung dan Burung yang Dijual (Lanjutan)

Gambar 1.7 Kondisi Toko Tampak Depan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waspada Virus Korona

WASPADA VIRUS KORONA (MATA KULIAH ETIKA PROFESI) Beberapa hari ini dunia dihebohkan dengan adanya virus baru yang sedang merajalela...