Terjebak pada Raga yang Salah
(tinjauan permasalahan pelapisan sosial dan kesamaan
derajat)
Waria adalah
singkatan dari “wanita pria”, waria atau sering kita sebut banci dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu bentuk
penyimpangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Waria kadang menjadi
perbincangan yang tak kalah menarik dan tentunya sangat tidak asing untuk kita
dengar karena sering sekali menjadi perbincangan masyarakat. Bagaimana mungkin
seseorang pria berperilaku seperti layaknya wanita dan hal tersebut sangatlah
tidak wajar, karena tuhan hanya menciptakan dua gender yaitu wanita dan pria
dengan segala kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Tapi coba kita lihat
para waria dari sisi fisik mungkin akan terlihat aneh bagi sebagian masyarakat,
bahkan seseorang banyak sekali yang memandang sebelah mata tanpa memperhatikan
sisi kehidupan lain dari para waria tersebut.
Pendapat
lain mengenai waria adalah kecenderungan seseorang yang tertarik dan mencintai
sesaama jenis. Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa waria adalah
individu-individu yang ikut serta dalam sebuah komunitas khusus yang para
anggotanya memahami bahwa jenis kelamin itulah yang merupakan objek seksual
yang paling menggairahkan (koeswinarno,1996).
Secara
fisiologis waria itu sebenarnya adalah pria. Namun pria tersebut
mengidentifikasi dirinya menjadi seorang wanita baik dalam tingkah dan lakunya
misalnya saja dalam cara berpakaian nya, dandanan nya, cara berjalan nya hingga
cara bicara nya mereka dapat menyerupai perempuan. Begitu juga dalam kehidupan
sehari-hari kadang mereka telah terbiasa sehingga mereka juga merasa dirinya
sebagai seseorang wanita yang memiliki sifat yang lemah lembut.
Mereka
melakukan sehari-harinya dengan normal, umumnya kebanyakan dari mereka
berprofesi di bidang yang memerlukan keterampilan yang biasanya dilakukan oleh
para wanita. Seperti salon, butik, atau bidang-bidang kesenian lainnya.
Meskipun ada beberapa yang bekerja dikantoran mereka tetap tampil apa adanya
tidak ada yang mereka tutup-tutupi dari ciri kewariaan mereka baik itu cara
berpakaian nya tingkah laku dan sebagainya. Jika mereka memakai pernak-pernik
wanita sering kali dulu mereka menutup-nutupi kecenderungan sifat waria yang
mereka miliki namun, saat ini seseorang waria justru terbuka bahkan ada saja
yang terlihat bangga dengan adanya penampilan mereka sebagai waria tersebut.
Banyak hal
yang menyebabkan waria yang melatari dirinya untuk menjadi seorang waria itu
sendiri kebanyakan dari mereka menyebutkan faktor terjebak pada raga yang
salah. Namun ada juga faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi waria
antara lain:
-terjebak pada raga yang salah
Banyak waria yang akhirnya mengaku-ngakui penempatan
raga. Beberapa waria beralasan bahwa sebenarnya mereka adalah seorang perempuan
tetapi dilahirkan dalam wujud laki-laki. Para waria pun mengakui bahwasanya
naluri dalam dirinya murni seratus persen perempuan.
-adanya mutasi gen
Secara medis, ada hormon yang menyebabkan seorang pria
bertingkah laku layaknya seorang wanita dan bahkan merasa lebih nyaman dengan
tingkahnya yang seperti itu. Mutasi gen ini yng menyebabkan kelainan gen pada
pria yang bersangkutan. Misalnya model gen XXY, gen wanita (X) lebih dominan.
Maka pria tersebut akan mengalami kelainan yang mencolok pada bagian tubuhnya.
Misalnya, tumbuh payudara seperti perempuan.
-tuntutan ekonomi
Faktor ekonomi ini dapat dikatakan sebagai alasan yang
paling kuat dan paling konkret yang menyebabkan seseorang menjadi waria. Dalam
kasus ini mereka yang berperan sebagai waria beranggapan bahwasanya dengan menjadi
waria yang hanya bersifat kepura-puraan ini demi medapatkan uang. Padahal masih
banyak cara lain yang bisa ditempuh, dengan adanya hal ini kepura-puraan
tersebut bisa menjerat waria kedalam kebiasaan hingga akhirnya kebablasan.
-terpengaruh budaya barat
Di era globalisasi ini manusia rentan terpengaruh oleh
budaya-budaya luar negeri yang mayoritasnya tidak sesuai dengan kebudayaan
Indonesia. Salah satunya adalah plihan menjadi waria, di beberapa negara pernikahan sejenis memang
sudah dilegalkan oleh negara termasuk pilihan seseorang untuk mejadi waria.
Bahkan negara-negara tersebut sering megadakan kontes-kontes kecantikan yang
mana sebagian besar peserta nya dari kalangan waria. Hal ini yang turut ditiru
oleh masyarakat Indonesia. Mereka mengadopsi budaya luar tanpa penyesuaian
hingga akhirnya menimbulkan penyimpangan.
-trauma
Faktor traumatis memang bisa menjadi pemicu seseorang
memutuskan untuk menjadi waria, boleh jadi pria tersebut mendapat perlakuan
yang tidak senonoh ataupun perlakuan yang membuat pria tidak nyaman sehingga ia
merasa nyaman dengan keadaan nya yang menjadi waria. Bisa pula karena ia sempat
disakiti oleh wanita sehingga pria tersebut jadi menyukai sesama jenis dengan
jalan mengubah dirinya menjadi wanita dan dengan hal tersebut biasanya mereka
merasa dihargai dengan tingkahnya yang kewanita-wanitaan sehingga seseorang
bisa saja kebablasan karena telah menjadi kebiasaan sehingga ia lupa bahwa dia
adalah seorang pria.
-pengaruh lingkungan
Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan kerap
menjadi pengaruh yang besar terhadap penentuan tingkah dan laku seseorang dan
merupakan faktor pendukung terbesar yang menentukan masa depan seseorang.
Termasuk menentukan waria atau tidaknya seorang pria. Pria yang sejak kecilnya
bergaul dengan wanita, cenderung tumbuh menjadi sosok seperti wanita. Contoh
lain, pria yang bekerja di salon cenderung memiliki sifat gemulai seperti
wanita karena yang dia layani setiap harinya adalah wanita
-akhir zaman
Dalam agama islam, telah disebutkan bahwa salah satu
tanda kiamat atau akhir zaman adalah seseorang pria yang bertingkah laku
layaknya wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki ataupun bertingkah laku
seperti laki-laki. Melihat kondisi ini, tampaknya hari kiamat semakin dekat
seiring menjamurnya para pria. Begitu banyak alasan seseorang memilih menjadi
waria karena mutasi gen ataupun profesi. Namun, alasan apapun tidaklah bisa
dijadikan pembenaran karena agama terang-terangan melarang seseorang menjadi
wanita dan sebaliknya. Apalagi jika pengingkaran kodrat nya disertai dengan
suntik silikon untuk menumbuhkan payudara.
Keinginan
waria yaitu untuk hidup dan diterima sebagai anggota kelompok lawan jenis,
biasanya disertai dengan rasa tidak nyaman atau tidak sesuai dengan jenis
kelamin sehingga waria juga ingin di terima keberadaan nya yang tidak diterima
dimasyarakat karena bagaimanapun mereka menjadikan waria sebagai masalah
sosial. Tahapan seseorang menjadi waria dikarenakan banyak faktor yang
mendukung dan mendorong nya salah satunya adalah salah asuhan. Meski seseorang
menganggap bahwa orang tua nyalah yang salah namun orang tua tetap saja tidak
mau menerimanya ketika anaknya memutuskan untuk menjadi waria. Meski demikian
waria mempunyai fungsi dimasyarakat yang juga mendukung eksistensi mereka.
Timbul pengharapan pada waria untuk diterima secara utuh oleh masyarakat.
Maka
alangkah baiknya jika waria agar dalam kehidupaannya dapat berlaku secara wajar
jikapun menjadi wanita maka bertingkah laku seperti wanita yang anggun dan
sopan. Dan jika memakai baju agar
melihat waktu dan tempat sehingga, masyarakatpun bisa lebih mudah menghargai
waria yang benar-benar ingin menjadi wanita sesungguhnya. Kemudian untuk
masyarakat agar tidaklah hanya melihat hanya dari penampilan seseorang karena
dalam hidup kita harus saling memahami dan menghargai sesama dan tidaklah hanya
melihat seorang waria itu dalam hal fisik saja karena setiap yang mereka
lakukan pasti ada alasan nya entah itu faktor ekonomi yang mendorong mereka.
Oleh karena
itu, jangan menghujat mereka dan jangan mengucilkan mereka dan sebaiknya rangkul
mereka karena bagaimanapun mereka butuh seseorang yang memotivasi dalam
kehidupan mereka dan bantu mereka agar mereka dapat merubah diri nya ke dalam
wujud asli nya agar tidak lagi menyerupai wanita sehingga mereka belajar untuk
menghargai diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar