PENGALAMAN DONOR DARAH DI PMI (PALANG MERAH INDONESIA)
(MATA KULIAH ETIKA PROFESI)
Kegiatan donor darah merupakan kegiatan dimana seseorang menyumbangkan darahnya untuk tujuan atau maksud melakukan proses tranfusi darah. Menurut cara perolehannya, donor darah ini dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Donor darah bayaran, dimana donor darah bayaran merupakan donor darah yang tidak diperbolehkan karena melanggar undang-undang yang berlaku.
2. Donor darah pengganti merupakan seseorang yang diminta menyumbangkan darahnya kepada seseorang dan ia mengetahui kepada siapa darahnya diberikan.
3. Donor darah sukarela merupakan kegiatan dimana seseorang menyumbangkan darahnya secara sukarela tanpa pamrih dengan tujuan untuk kepentingan masyarakat tanpa membedakan agama, suku bangsa, golongan, warna kulit, dan jenis kelamin.
Adapun dalam melakukan donor terdapat beberapa syarat yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Lelaki atau wanita dewasa, sehat jasmani dan rohani menurut pemeriksaaan dokter.
2. Umur pendonor 17-60 tahun (dengan pertimbangan dokter, donor yang berumur 60 tahun dapat menyumbangkan darahnya sampai dengan umur 65 tahun tetapi bukan pendonor pertama).
3. Berat badan minimal 47 Kg, dapat menyumbangkan darahnya 350 ml; ditambah sejumlah darah untuk pemeriksaan yang jumlahnya tidak lebih dari 5 ml. Donor dengan berat 50 Kg atau lebih dapat menyumbanhkan sejumlah 450 ml.
4. Suhu kurang lebih 37 derajat celcius.
5. Denyut nadi 60-100 permenit, tergantung kondisi pendonor.
6. Tekanan darah, sistolik 100-150 mmHg, diatolik 60-100 mmHg. Tergantung kondisi pendonor.
7. Kadar hemoglobin kurang lebih 12,5 d/dl, minimal metode CuSO4.
8. Interval penyumbangan darah minimal 8 minggu dengan penyumbangan maksimal 5 kali setahun.
Donor darah yang pernah saya lakukan bersama dengan kedua orang tua saya adalah donor darah yang bersifat sukarela dimana tujuannya adalah untuk kepentingan masyarakat dan tidak mengambil keuntungan sama sekali. Donor darah merupakan kegiatan sosial yang menurut saya memiliki dampak positif bagi diri sendiri maupun lingkungan. Donor darah biasanya dilakukan di PMI atau Palang Merah Indonesia yang berlokasi di Jakarta Pusat. Sebenarnya ada banyak PMI hampir di setiap kota kurang lebih terdapat PMI. Sehingga untuk melakukan donor darah dapat dilakukan di PMI terdekat rumah masing-masing. Biasanya saya melakukan donor di PMI Jakarta Pusat bersama orang tua saya. Awalnya saya berpikir donor darah itu menyakitkan akan tetapi karena adanya dorongan dari kedua orang tua saya karena mereka rutin melakukan donor. Disitu saya termotivasi, akhirnya awal saya melakukan donor darah ketika di Kampus saya menyelenggarakan kegiatan sosial berupa donor darah. Akhirnya saya mencoba dan hingga saat ini saya hampir terus melakukan kegiatan tersebut dengan kedua orang tua saya.
Bahkan dengan ajakan kedua orang tua saya, om saya pun yang awalnya takut terhadap jarum suntik hingga saat ini rutin melakukan donor darah. Karena selain melancarkan sirkulasi darah sehingga darah kita tidak beku juga banyak manfaat lain yang dapat kita peroleh dari donor darah ini. Terdapat beberapa tahapn yang dapat dilakukan saat kita mendatangi PMI tersebut. Awalnya jika kita merupakan pertama kali melakukan donor, maka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ke loket kemudian kita akan diberikan form yang berisi beberapa pernyataan dan pertanyaan yang perlu kita isi. Kemudian setelah diisi, form tersebut diberikan ke loket kembali untuk mendapatkan nomor antrian. Setelah nomor antrian kita dipanggil biasanya kita perlu melakukan pengecekkan darah terlebih dahulu untuk memenuhi beberapa syarat-syarat yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Setelah seluruh syarat-syarat tersbut terpenuhi dan sesuai dengan standar donor maka, kita akan menunggu kembali untuk masuk ke ruang dokter. Setelah masuk ke ruang dokter, maka akan dilakukan beberapa proses untuk pengambilan darahnya.
Dalam melakukan pengambilan darah, biasanya jika kita merupakan member baru atau baru pertama kali melakukan donor adapun darah yang akan diambil biasanya sebanyak 250 cc itupun melalui pertimbangan dari dokter mulai dari timbangan berat badan, kesiapan, dan lain sebagainya. Kemudian jika kita sudah 2-3 kali melakukan donor, darah yang diambil biasanya sebanyak 350 cc. dan jika sudah diatas 3 kali donor biasanya diambil sebanyak 450 cc. Saat itu ketika saya masuk ke ruang dokter biasanya diarahkan tempat duduknya. Kemudian sebelum melakukan penyuntikkan biasanya diperintahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu ketika duduk, barulah mereka menggosok-gosokkan daerah lengan kita untuk mencari pembuluh vena atau aliran darah agar memudahkan dalam pengambilan darah. Setelah pengambilan darah selesai, biasanya saya diperintahkan untuk mengangkat pergelangan agar darahnya tidak terus mengalir atau paling tidak mengurangi darah yang mengalir sehingga mencegah adanya pendarahan yang berlebihan. Berikut ini merupakan gambar saat pengambilan darah dan setelah pengambilan darah.
Setelah selesai dilakukannya pengambilan darah, biasanya masing-masing dari pendonor akan diberikan berupa bingkisan yang diperoleh sacar gratis dari pihak PMI sebagai bentuk apresiasi karena telah mendonorkan sebagian darahnya untuk kepentingan masyarakat tanpa memperoleh keuntungan atau kepentingan semata. Adapun isi bingkisan yang kita peroleh biasanya berisi makanan atau snack penambah energi agar tidak lemas setelah melakukan transfusi darah, selain itu terdapat susu maumpun buavita dan vitamin penambah darah. Karena biasanya sebagian dari pendonor mengalami dampak atau efek samping yang timbul setelah dilakukannya pengambilan darah, biasanya berupa lemas bahkan bisa sampai pingsan. Oleh karena itu setelah donor diharapkan agar tidak melakukan aktifitas-aktifitas yang berat terlebih dahulu dan di ajukan untuk istirahat yang cukup. Berikut ini merupakan gambar bingkisan yang didapat setelah melakukan donor darah.
Setelah selesai melakukan donor darah tidak lupa pula terdapat kartu sebagai tanda kita telah menyelesaikan donor dihari tersebut. dan untuk donor selanjutnya kita diharapkan membawa kartu tersebut, dan kartu itu akan terus dipakai selama kita melakukan donor darah. Karena jika hilang, kita akan melakukan pendaftaran ulang dan itu akan memakan waktu yang lumayan lama. Sedangkan jika kita membawa kartu tersebut, begitu datang kita bisa langsung mendapatkan nomer antrian. Kartu donor tersebut juga berfungsi sebagai patokan atau acuan bahwasanya kita telah melakukan donor pada bulan Februari misalnya maka donor selanjutnya akan dilakukan pada 3 bulan setelah donor dilakukan maksimal maka akan dilakukan kembali pada bulan Mei. Saat ini donor darah bisa dilakukan 2 bulan setengah, dan paling minimal 2 bulan sekali tergantung dengan pertimbangan dokter. Selain itu, biasanya kita akan diingatkan kembali mengenai donor selanjutnya pada bulan tertentu melalui SMS. Dan donor tetap dapat dilakukan pada bulan Ramadhan tentunya diperlukan persiapan-persiapan yang matang agar tidak kekurangan darah, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gambar kartu donor orang tua ku.
Selama kita melakukan proses tranfusi darah atau pengambilan darah kita juga tetap boleh melakukan pengambilan foto selama berada di ruang dokter. Biasanya kedua orang tua ku rutin mengambil gambar selama proses donor berlangsung. Sehingga momen-momen tersebut tidak pernah terlewati. Kita juga bisa meminta tolong kepada petugas untuk mengambil foto tersebut. Karena dalam ruangan tersebut kurang lebih terdiri dari 5-10 pasien. Sehingga biasanya ada saja petugas yang mengontrol sewaktu-waktu. Dan pada saat itu kita dapat meminta bantuan untuk melakukan pengambilan gambar atau foto. Berikut ini merupakan gambar selama melakukan donor darah di PMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar