ETIKA PROFESI
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri. Sedangkan Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian khusus.
Pengertian profesi tersebut adalah pengertian profesi pada umumnya, sebab disamping itu terdapat pula yang disebut sebagai profesi luhur, yaitu profesi yang pada hakikatnya merupakan suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat.Pengertian Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Menurut (Murtanto dan Marini 2003), etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya. Menurut (Agoes 2004), Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip - prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode etik akuntan indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Dalam kehidupan etika profesi ini memiliki peranan yang sangat penting karena peran etika sangat dibutuhkan dalam kegiatan menganalisa apakah langkah-langkah yang telah diterapkan dalam kehidupan ini sudah sesuai dengan aturan yang terdapat dalam hokum. Peran etika juga dibutuhkan dalam kegiatan proses pembangkitan ide atau alternatif sebagai dasar dalam konsep pengembangan. Dimana konsep pengembangan alternatif yang diusulkan harus murni dari konsep pribadi dan bukan sebagai kegiatan plagiat.
Tanpa kita sadari kini semakin banyak kasus mengenai etika profesi yang mungkin tidak kita sadari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kita temukan seseorang atau mungkin sekelompok orang melanggar etika profesi yang ada. Misalnya saja penyebaran berita hoax yang kini semakin marak dan seolah tak peduli dan dianggap sebagai tindakan yang tidak serius. Berita hoax kini semakin cepat menyebar belakangan ini, dikarenakan semakin majunya teknologi informasi yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang tiada habisnya. Sehingga dengan adanya kemajuan teknologi ini selain membawa dampak positif tetapi banyak juga dampak negative yang ditimbulkan akibat dari kemajuan teknologi yang disalahgunakan oleh sebagian atau sekelompok orang. Sehingga seiring dengan berkembangnya teknologi informasi ini dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. Dalam membuat pemberitaan palsu ini merupakan salah satu tindakan yang sudah melanggar etika dari profesi sebagai penulis berita. Dan sebagai pembaca kita harus cerdas dalam memilah informasi dan jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Dikarenakan adanya jejaring social yang kini tumbuh dengan pesatnya sehingga berita hoax ini pun semakin sulit untuk ditangani.
Pada era sekarang ini masyarakat semakin sulit untuk membedakan mengenai informasi yang benar dan salah selain daripada itu masyarakat lebih mementingkan literasi media dan literasi media sosial. Dan seiring dengan perkembangan teknologi zaman sekarang ini penyebaran berita hoax juga dapat dilakukan oleh mereka yang terpelajar tanpa memandang usia. Oleh karena itu sebagai orang yang terpelajar kita harus pandai memilih pergaulan dan terlebih lagi kita harus pandai untuk memilah antara berita yang sesuai dengan faktanya dengan berita yang sifatnya tidak sesuai dengan faktanya atau hoax. Karena semakin kesini kita semakin sulit untuk membedakannya karena penggunaan sosial media yang semakin meningkat dan tidak ada batasannya. Sehingga membuat semua orang data memposting berita maupun gosip apapun yang mereka mau. Karena tidak ada Batasan mengenai penggunaan sosial media membuat semua kalangan bahkan usia dibawah umur yang tanpa pengawasan orang tua dapat dengan mudah menerima berita tersebut tanpa memilah kembali informasi yang diperoleh hal ini yang sangat ditakutkan.
Minimnya pengetahuan dan wawasan yang kita peroleh juga data menjadi salah satu faktor seseorang data dengan mudah percaya dengan berita hoax yang ada. Karena semakin canggihnya teknologi sehingga bukti-bukti mengenai berita hoax itupun bisa saja dipalsukan dan terlihat seperti kenyataannya. Itu menjadi salah satu faktor juga yang membuat seseorang semakin sulit karena bukti-bukti yang mendukung mengenai pemberitaan hoax tersebut seakan-akan benar dan sesuai dengan kenyataannya. Maka sebaiknya ketika kita mendapat berita dari sumber yang tidak dikenal atau kita sendiri meragukan mengenai sumber yang menyebarkan berita tersebut sebaiknya kita tidak menggubris atau tidak menanggapi berita tersebut sampai terbukti bahwasanya terdapat sumber yang jelas dan menguatkan mengenai pemberitaan tersebut. Karena adanya pemberitaan yang palsu ini sama saja dengan tindakan menuduh orang lain tanpa bukti yang jelas dan itu akan membuat orang lain sedih bahkan dampak terburuk yang data ditimbukan dari korban berata hoax tersebut, korban tersebut bisa sampai depresi ketika dia mendapati dirinya sudah diberitakan yang tidak sesuai dengan yang ia lakukan. Hal ini biasanya sering terjadi dikalangan dunia intertaiment.
Adapun Langkah-langkah agar kita tidak terseret dalam berata hoax antara lain, hati-hati terhadap judul berita yang sifatnya profokatif karena sering kali seseorang menggunakan Juul-judul berita yang mencolok agar menarik para pembacanya untuk memercayai berita tersebut. Langkah berikutnya adalah cermati alamat situs atau alamat dari sumber yang menyebarkan berita tersebut agar membuat kita lebih waspada terhadap sumber yang tidak dikenal. Dan Langkah berikutnya adalah periksa fakta dan keaslian foto atau bukti yang menjadi penguat dari beritaa tersebut karena semakin canggih teknologi membuat bukti-bukti tersebut dapat di edit sesuai dengan yang mereka kehendaki. Oleh karena itu, hata-hatilah dan waspada terhadap berita hoax yang beredar, jangan sampai kita termakan berita hoax yang tidak benar adanya. Dan jangan menganggap remeh mengenai masalah penyebaran berita hoax ini karena justru ini merupakan masalah besar Karena hubungannya dengan kemajuan teknologi. Semakin maju dan berkembang teknologi informasi penyebaran berita hoax ini mungkin akan semakin suit untuk dibedakan menganai kejadian yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar